TUAIAN SUDAH MENGUNING SIAP DITUAI

0 Komentar
Pembawa Renungan : Pdt.Yohanes K.
Matius 9:35 – 38
 Belas kasihan Yesus disertai dengan tindakan nyata, diantaranya(Ayat 35):
 Yesus keliling seluruh kota dan desa
 Dia mengajar dalam rumah – rumah ibadat
 Dia memberitakan Injil
 Dia mengadakan mujizat kesembuhan

 Pandangan Yesus terhadap yang Ia lihat, dan survey-Nya menyatakan:
 Orang banyak lelah dan terlantar (ayat 36)
 Mereka seperti domba yang tidak bergembala
 Tuaian banyak, tetapi pengerjanya sedikit (ayat 37)

 Apa yang di kerjakan Yesus untuk menuai tuaian yang banyak itu, sementara pekerja sangat sedikit?
 Dia melakukan banyak mujizat
 Dia memilih murid – murid (Matius 10:1-4) dan mengutus nya (Matius 10:5-15)
 Dia memberikan amanat agung kepada orang percaya (Matius 28:18-20)
 Dia memperlengkapi orang percaya dengan kuasa dan tanda – tanda ajaib (Kis 1:8; Markus 16:17-18)

 Kapan waktu penuaian itu?
 Yesus katakan, sekaranglah waktunya (Yohanes 4:35-36; IITimotius 4:2) ”beritakanlah Injil, baik atau tidak baik waktunya”
Sharing :
1. Pernahkah Anda mengabarkan Injil?
2. Ceritakan pengalaman saudara dalam mengabarkan Injil.

ORANG BENAR AKAN HIDUP OLEH IMAN

0 Komentar
PEMBAWA RENUNGAN: Ibu. Ana
Roma 1:16-17

PENDAHULUAN :
Hidup mati kita di tentukan oleh iman kita. Iman kita menentukan bagaimana kita hidup sekarang dan yang akan datang. Iman itu bersumber dari Firman Allah.
Contoh :
Pengakuan yang di sampaikan Rasul Paulus (Ay. 6)
Injil kekuatan Allah ada pada Tuhan Yesus.
Yohanes 3:16
Tuhan Yesus memberi kehidupan Yohanes 10:10
Iman sangat menentukan segala bidang kehidupan :
Menentukan posisi kita di dalam Tuhan. Roma 3:28
Menentukan kita tidak bergantung pada apa dan siapapun juga. I Kor. 2:5
contoh Kis 3:1-10
Membantu / menolong kita dalam menghadapi serangan iblis. Effesus 6:16
Iman menentukanmasa depan kita di dunia ahkirat

PENUTUP :
Iman perlu di perjuangkan Yudas 1-3

RENUNGAN TAHUN BARU

0 Komentar
Warta 386 03 Januari 2010
”PENGABDIAN TERBAIK”
“Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul”
( I Korintus 9 : 26 )
A
da cerita tentang seorang tukang yang telah bekerja puluhan tahum dan ia ingin pension. Ketika ia pamit, kontraktor yang mempekerjakannya memintanya membuatkan sebuah rumah lagi. Si tukang kayu yang sudah sangat ingin pension, tak begitu senang mendapat tugas terakhir ini. Maka ia bekerja setengah hati. Ia tak sungguh-sungguh memilih material maupun mengerjakan bagian-bagiannya. Pokoknya ia ingin segera selesai dan bebas tugas. Maka, rumah itu tak memiliki kualitas terbaik yang sebenarnya bisa ia berikan. Begitu rumah itu jadi, segera ia serahkan kuncinya kepada si kontraktor. Namun si kontraktoe mengembalikannya lagi kepada si tukang, dengan ucapan, ‘Terimalah, rumah ini adalah hadiah untukmu dan keluargamu”, betapa menyesal si tukang, sebab jika ia tahu rumah itu akan ia tempati, pastia ia akan membangunnya dengan cara yang sangat berbeda.
Kehidupan yang kita bangun tiap-tiap hari, ibarat rumah yang kelak akan kita tinggali. Maka bahan dan cara yang kita pakai untuk membangun, merupakan tanggung jawab dan pilihan pribadi kita. Pertanyaannya sudahkah kita selalu memberi pemikiran terbaik, usaha terbaik, serta keputusan terbaik ketika membangun hidup ini sehingga kita mencapai tujuan Allah menciptakan kita?
Bila kita tak ingin menyesal melihat hidup kita di akhir tahun ini, mari kita memulai tahun ini dengan melihat tujuan akhir seperti yang diungkapkan rasul Paulus, “Sebab kita semua harus menghadap tahta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat” (II Korintus 5 : 10). Mari capai tujuan akhir kita dengan pengabdian terbaik setiap hari.